Sunday, January 07, 2007

Menanti Hujan Cintamu

Kelabu bergelayut terlukis di cakrawala
Mengantar desir angin menerpa sosok rapuh seakan tak bernyawa
Terdiam sekian lama menunggu asa diantara ada dan tiada
Terbukanya Sang Mata menatap penuh harap kehadirannya
Seolah membisikkan seluruh hasrat terpendam lama
“banjiri aku dengan hujan cinta itu…”
“lumuri aku dengan lumpur kasih itu…”
“penuhi aku dengan air sayang itu…”
Yang kan mengembalikan napas kehidupannya

Bandung, 29 November 2006

No comments: